Heloo
semua, lama ya tak jumpa gw baru bisa nulis blog lagi nih, kenapa ya? karna
gimana ya bingung gimana jelasinnya, masalah tugas, pulang kampung dan lain
lain, eh tapi sekarang masih di kampung, wahaha gile yak...tapi ga apa lah toh
dikampung gw ini dingin udaranya sejuk, rsanya pengen tidur mulu wehehehehk..
ok
kali ini gw lagi pengen ngebahas tentang seorang programer yang bodoh jika dia
ateis, atau tidak percaya adanya tuhan, mengapa gw membahas tentang ini.? Ya
iseng ajah daripada belum ada yg bisa gw tulis secara leluasa, sekaligus
mencoba untuk memberikan nasehat(kalo mao diterima) bagi seseorang yang tidak
percaya kepada tuhan, mmm sesuatu yang mungkin baik yah..?
sebelumnya
gw akan nulis cerita dulu tentang sorang yang sangat ahli dalam programer namun
yang berbicara dengan pelajar muslim, oke sebelum membaca lebih lanjut gw
menerangkan di sini ya..? ini gw ga maksud sara, ini cerita gw karang sendiri
ga ada kenyataan, gw ga nyontoh dari orang tapi klo ada kemiripan cerita atau
dengan kejadiannyata mohon di maklumi karna gw karangsendiri, dan klo ada
kealahan komentari ya...:)
yup
gw akan cerita di suatu hari(kaya dongeng), ada seorang yang ahli dalam
pemrograman bernama jhon, dia sedang berjalan untuk pergi ke tempatnya
mengajar, saat melewati taman dia bertemu dengan seorang pelajar yang dia
ajari, biasanya di pangil yusuf saat di tempatnya mengajar, yusuf sedang
membaca al-Qur'an di taman tersebut, melihat itu jhon pun menghampirinya dan
menyapanya, “hai yusuf, sedang apa kamu disini?, membaca buku kah?”, tanya
jhon. “tidak pak, saya sedang membaca al-Qur'an”, jawab yusuf. Jhon menggaruk
-garuk kepalanya seperti biasanya saat dia bingung dalam memecahkan masalah
project suatu programnya, dia bertanya “al-Quran..?, apa itu..?”, jhon yang saat
itu adalah orang yang tidak percaya kepada tuhan bertanya dengan lancangnya.
Yusuf
menjawab “ al-Qur'an itu adalah kitabnya umat islam, yang selalu menuntun kami
para muslim ke jalan yang benar, dan di dalamnya berisi semua yang benar
tentang dunia dan kehidupannya.”, “mmm, kamu seorang muslim ya?“ tanya jhon,
“ya saya adalah muslim”, jawab yusuf. “kenapa kamu begitu percaya kepada
tuhanmu?, apa kamu yakin surga dan neraka itu ada?, apa kamu yakin kamu
diciptkan dan akan berakhir karna tuhan mu?”, jhon yang seorang ateis bertanya
dengan bertubi – tubi pertanyaan kepada yusuf hingga hidungnya jhon mendekati
yusuf, namun apa yang di katakan yusuf, “alur sebuah program”, dengan jawaban
sesimple itu membuat jhon bingung, dan yusuf meanjutkan ucapannya dengan bertanya,
“bapak seorang programer bukan?” , jhon menjawab ”ya”. “Apa bapak tau alur
sebuah program?” yusuf bertanya kembali.
Jhon
menjawab ”ya saya tahu.”, lalu yusuf melanjutnkan ucapnnya, “ jika bapak tahu
bapak seharusnya bisa percaya dengan tuhan, mengapa? Coba bapa lihat ketika
kita sebuah program kita ciptakan akan memberikan alur seperti kehidupan
manusia, contohnya program di buat dengan alur [seorang programer] →
[menciptakan sebuah program] → [program di jalankan] → [error] → [programer
memperbaiki masalah yang terjadi karana error] → [program telah selesai di
ciptakan ] → [program dapat berjalan dengan baik tanpa error dan menghasilkan
output] sama dengan suatu kehidupan
manusia yang di awali dengan [manusia diciptakan oleh tuhan] → [manusia menjalani
kehidupannya] → [ manusia keluar dari jalan yang baik dan benar] → [manusia di
beri cobaan untuk di perbaiki dirinya untuk kembali kejalan yang benar oleh
tuhan] → [manusia yang sudah saatnya meninggal dan membawa amal baik seperti
program yang telah selesai tanpa error] →
[outputnya adalah ketika manusia meninggal jika tidak error program akan
menghasilkan yang benar, jika manusia membawa amal baik maka akan menghasilkan
surga], saat itu jhon pun termenung dan bertanya kepada yusuf, “kamu benar, namun
apakah manusia seperti saya akan diperbaiki..?”, yusuf menjawab “pasti, seorang
programer handal mana yang tidak akan memperbaiki programnya sendiri jika
terjadi error?, tuhan adalah pencipta yang handal, ia akan memperbaiki diri
setiap manusia jika manusia mau berusaha”, dari situ jhon pun terenyum dan
berkata “trimakasih yusuf sudah menyadarkan saya”, yusuf menjawab “sama – sama
pak”, dalam beberapa hari jhon masuk agama islam, mm begitulah endinya, wah
susah ya klo nentuin ending.
Berrrrr,
kesimpulan jadi suatu kehidupan itu yang di jalani manusia seperti layaknya
sebuah program ga mungkin kan klo program itu ada klo ga ada penciptanya, ga
mungkin juga kan klo program berjalan dengan baik klo tidak ada yg memperbaiki
errornya, itu sama dengan kehidupan manusia, ya mudah mudahan cerita diatas
bisa memberikan masukan, inspirasi, atau dapat dijadikan nasehat bagi manusia
yang tidak percaya dengan tuhan, oke sudah dulu ya di fatihwrite, fatih fatih
menulis, sampai jumpa di tulisan selanjutnya daaaah...:)
EmoticonEmoticon